(Eny Nur Aisyah, PG-PAUD Universitas Negeri Malang)
Bermain merupakan aktifitas yang paling disukai oleh semua orang, bahkan bukan hanya oleh manusia tetapi juga oleh bintang. Sering kita saksikan anak kucing bermain-main dengan saudaranya atau dengan temannya. Demikian pula dengan ayam atau burung semua suka bermain tidak tua, tidak muda semua suka bermain. Bagi anak usia dini bermain merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari setiap langkahnya sehingga semua aktifitas selalu dimulai dan diakhiri dengan bermain. Anak usia dini adalah mereka yang berusia antara nol sampai enam tahun. Akibat perkembangannya yang begitu pesat dalam beberapa unsur pertumbuhan secara fisik maupun psikologis serta cara berpikirnya, maka masa ini disebut sebagai masa emas kehidupan seorang manusia (golden age). Unsur pematangan untuk melalui perkembangan pada tahap golden age menjadi prioritas yang musti diperhatikan lebih dalam proses belajarnya, sehingga bermain menjadi aktivitas yang tak ternilai guna melalui proses belajar anak usia dini karena dengan bermain anak akan dapat mengembangkan aturan, tata nilai, bahasa, sosial dan emosi serta kemampuannya mengontrol diri untuk dapat menjadi manusia seutuhnya yang dapat diterima dan menerima lingkungan sosial di sekitarnya.
Aktivitas bermain yang memiliki kelebihan tersendiri dalam proses belajar anak. Hal ini menjadi sangat penting untuk dibahas lebih lanjut dalam kajian singkat tulisan ini terlebih karena setiap anak yang terlahir di bumi Indonesia khususnya dan seluruh dunia memiliki hak yang sama dalam hal hidup dan pendidikannya. Pemahaman hakikat bermain, jenis, kriteria serta implementasi bermain dan manfaat bermain akan diuraikan lebih lanjut guna memaknai aktivitas bermain dalam pendidikan anak usia dini.