roufah-inayati-3-otak-kanan-sudahkah-optimal 
Oleh: Ro’ufah Inayati
Dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang
Berapa banyak pemikir dan jiwa kreatif yang disia-siakan, berapa banyak kekuatan otak yang terbuang percuma karena pandangan kuno dan picik tentang Otak dan pendidikan? (Jean Houston, The Possible Human)
Kegiatan pembelajaran yang ideal adalah kegiatan pembelajaran yang dikemas dengan memperhatikan adanya berbagai aspek, baik itu kognitif, afektif, maupun psikomotor. Apabila kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan memperhatikan adanya keseimbangan ketiga aspek tersebut maka output pembelajaran akan mampu mengantisipasi perubahan dan kemajuan masyarakat. Sebaliknya apabila kegiatan pembelajaran mengabaikan aspek-aspek tersebut dan hanya menitikberatkan pada aspek kognitif saja, jadinya akan lain. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran harus dikemas dengan baik. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran harus memperhatikan aspek kreativitas. Pengembangan kreativitas pada peserta didik yang dimulai sejak awal akan mampu membentuk kebiasaan cara berpikir peserta didik yang sangat bermanfaat bagi peserta didik itu sendiri di kemudian hari.
Kreativitas siswa merupakan potensi yang harus dikembangkan jika ingin menjadi bangsa yang mampu bersaing dalam percaturan dunia secara global. Unggulan kompetitif dapat diciptakan melalui insan-insan yang kreatif. Orang yang kreatif adalah mereka yang mampu mencipta sesuatu yang sama sekali baru secara monumental. Kemampuan inilah yang dlbutuhkan dalam kehidupan global di abad ke-21.Tanpa adanya kreativitas, sulit memiliki unggulan kompetitif di tengah-tengah bangsa lain. Kreativitas merupakan salah satu hasil kerja otak kanan. Oleh sebab itu, tulisan ini bermaksud untuk mendeskripsikan fungsi otak kanan dalam kegiatan pembelajaran,betapa powerfulnya otak kanan dan bagaimana cara membangkitkan fungsi otak kanan tersebut tanpa mengabaikan fungsi otak kiri
Download Otak Kanan: Sudahkan Optimal dalam Kegiatan Pembelajaran