Malang, 8 Mei 2025 – Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) kembali menjadi pusat gagasan segar dalam dunia pendidikan dengan menyelenggarakan Kelasium bertema “Multiliteracies for the 21st Century: Teaching in a Multimodal World.” Kegiatan ini menghadirkan Dr. Alexius Chia, pakar multiliterasi dari Nanyang Technological University, Singapura, yang berbagi pendekatan revolusioner dalam pengajaran bahasa Inggris berbasis teks multimodal.
Bertempat di Aula Perpustakaan UM, acara yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum. Dalam kegiatan ini, pemateri mengajak seluruh peserta menyelami tantangan sekaligus peluang pengajaran di era digital, di mana literasi tidak lagi terbatas pada teks, tetapi juga melibatkan visual, audio, gestur, hingga spasial—seluruhnya terangkum dalam kerangka Six Semiotic Modes yang dikembangkan Dr. Chia dan timnya.
“Viewing is a receptive skill, just like reading and listening. Teachers need to have a metalanguage to discuss multimodal texts—not just use them as mere attention-grabbers.”
terjemahan: Viewing adalah keterampilan reseptif seperti membaca dan mendengarkan. Guru perlu memiliki metalanguage untuk membahas teks multimodal, bukan sekadar menggunakannya sebagai penarik perhatian, tegas Dr. Chia dalam presentasinya.
Dengan pengalaman hampir tiga dekade sebagai pendidik dan pemimpin di bidang pengajaran bahasa dan literatur, Dr. Chia juga menyoroti pentingnya integrasi teks multimodal secara utuh dalam kurikulum. Ia menantang peserta untuk meninggalkan pendekatan pengajaran yang semata fokus pada ujian, dan mulai merancang pembelajaran bahasa Inggris yang lebih holistik dan bermakna.
Melalui contoh konkret seperti analisis sampul buku The Amazing Sarong, Dr. Chia menunjukkan bagaimana guru bisa memandu siswa menggali makna visual, ekspresi wajah, hingga pilihan warna dan posisi karakter. “Pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti ‘apa yang kamu perhatikan pertama kali?’ bisa membuka ruang berpikir kritis dan kreatif bagi siswa,” ungkapnya.
Acara ini menegaskan peran perpustakaan sebagai ruang literasi aktif yang menjembatani proses pengembangan profesi pendidik secara berkelanjutan yang relevan dengan tantangan dunia nyata. Kegiatan KelasiUM kali ini sukses menyulut semangat baru dalam mendesain pembelajaran yang inklusif, relevan, dan kontekstual.
Dengan meningkatnya kebutuhan akan keterampilan abad ke-21, Universitas Negeri Malang melalui kegiatan literasi seperti ini menunjukkan komitmennya untuk terus memperkuat kapasitas guru dan pendidik Indonesia agar mampu bersaing di ranah global.
[Dengan Pustaka Kita Cendekia]







KelasiUM #multiliteracies #Literasi #LiterasiDigital #PerpustakaanModern #PustakawanBerkolaborasi #LibraryVisit #PerpusSae #PerpustakaanUM #UMkitatercinta #ayokeperpus #salamliterasi #DenganPustakaKitaCendekia #UM #UniversitasNegeriMalang #ExcellencelnLearningInnovation #SobatPustaka #LiterasiUntukNegeri