(0341) 571035 library@um.ac.id

untitledKesejahteraan merupakan tujuan akhir dalam hidup manusia. Hal ini disampaikan oleh Aristoteles (dalam Ryff, 1996). Manusia berusaha meraih kesejahteraan dengan berbagai cara. Tidak heran jika Diener (1996) menyimpulkan bahwa menjadi sejahtera merupakan hak setiap orang. Siapapun berhak menjadi sejahtera. Sejahtera bukan hanya berkaitan dengan dimensi fisik namun juga terkait dengan dimensi psikologis sehingga terdapat konsep kesejahteraan psikologis (psychological well-being). Psychological well-being merupakan nilai positif dari kesehatan mental yang ada di dalam diri seseorang sehingga menyebabkan seseorang mampu mengidentifikasi apa yang hilang dalam hidupnya (Ryff, 1995). Nilai positif dari kesehatan mental akan memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan seseorang. Khusus pada remaja, Akhtar (2009) yang menyatakan bahwa psychological well being dapat membantu remaja untuk menumbuhkan emosi positif, merasakan kepuasan hidup dan kebahagiaan, mengurangi kecendrungan mereka untuk berprilaku negatif.

Hurlock (1991) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis akan berkontribusi terhadap prestasi. Artinya kesejahteraan psikologis akan menjadi energi untuk meraih prestasi. Kesejahteraan psikologis menyebabkan munculnya emosi positif dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan kehidupan. Emosi positif ini akhirnya membuka ruang dari potensi yang dimiliki seseorang sehingga ia dapat memberikan kinerja terbaiknya dalam belajar.
Download fullteks disini

Translate ยป