(0341) 571035 library@um.ac.id

Abstract

Masalah gizi di Indonesia tidak dapat diabaikan karena dapat menimbulkan dampak yang negatif.Kekurangan gizi berdampak buruk terhadap pertumbuhan, perkembangan intelektual dan produktivitas.Posyandu sebagai salah satu pelayanan kesehatan di desa yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat memantau keadaan gizi anak balitanya sehingga dapat mencegah secara dini masalah gizi. Dua Puskesmas di Dinas Kesehatan Kota Malang pada tahun 2013 yang memiliki persentase gizi buruk tertinggi yaitu Puskesmas Kendalkerep (24%) dan Puskesmas Pandanwangi (22,40%) dan pada tahun 2014, Puskesmas dengan status gizi normalterendah adalah Puskesmas Kendalkerep (92,33%) dan Puskesmas Pandanwangi (91,37%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan Posyandu di Wilayah Puskesmas Pandanwangi Kota Malang. Metode penelitian adalah analitik dengan rancang bangun crosssectional.Adapun populasi dalam penelitian ini adalah balita berusia 1-5 tahun di Posyandu wilayah Puskesmas Kota Malang.Jumlah sampel adalah 105 responden. Analisis data penelitian ini menggunakan uji somers’d. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden merasa puas terhadap pelayanan di Posyandu.Untuk 5 komponen utility yaitu (1) Tangibility, (2) Reliability, (3) Responsiveness, (4) Assurance dan (5) Empatykeseluruhannya berada pada kategori puas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kepuasanpemanfaatan (Utility) Posyandu.Seluruh komponen utility yaitu 1) Tangibility, (2) Reliability, (3) Responsiveness, (4) Assurance dan (5) Empaty berada pada kategori puas.Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor yang mempengaruhi status gizi selain utility.

Kata Kunci: utility, status gizi, posyandu

Artikel diatas telah dipublikasikan dalam Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Klik disini untuk mengunduh fullteks artikel tersebut (via Forikes).
Translate »