(0341) 571035 library@um.ac.id

1

Tari merupakan salah satu cabang seni yang menggunakan media utamanya tubuh sebagai alat untuk bergerak. Seni gerak di dalam tari termasuk ke dalam seni visual yang bisa dinikmati melalui indera penglihatan. Gerakan-gerakan yang digunakan dalam tari tentu bukan sembarangan gerak dan bukan juga gerak keseharian, namun gerak yang dimaksud dalam tari adalah gerak yang telah mengalami stilisasi (digayakan) dan  distorsi (pengubahan), yang kemudian melahirkan dua jenis gerak, yaitu gerak murni dan gerak maknawi.

Gerak murni (pure movement) atau di sebut gerak wantah adalah gerak yang di susun dengan tujuan untuk mendapatkan artisitik (keindahan) dan tidak mempunyai maksud-maksud tertetnu. Gerak maknawi (gesture) atau disebut gerak tidak wantah adalah gerak yang mengandung arti atau maksud tertentu dan telah distilasi (dari wantah menjadi tidak wantah). Misalnya gerak ulap-ulap dalam tari Jawa merupakan stilasi dari orang yang sedang melihat sesuatu yang jauh letaknya, gerak nuding pada tari Bali memiliki arti marah atau maksudnya sedang marah, dan sebagainya.

Tari berdasarkan bentuk geraknya dibedakan menjadi dua, yaitu tari representasional dan tari non-representasional. Tari representasional adalah tari yang menggambarkan sesuatu dengan jelas (realistis), seperti tari tani yang menggambarkan seorang petani, tari nelayan yang menggambarkan seorang nelayan, tari tenun sedang melukiskan orang sedang membuat tenun, tari yang melukiskan kelinci sedang lari-lari dan sebagainya. Tari non-representasional yaitu tari yang melukiskan sesuatu secara simbolis, biasanya menggunakan gerak-gerak abstrak (tidak realistik), Contohnya adalah tari golek, tari klana topeng, tari bedaya, tari srimpi, tari monggawa, dan sebagainya.

Translate »